Ilustrasi Analisa Keuangan (photo:pexelx.com |
Hospitama-Dalam dunia bisnis,termasuk bisnis Horeca pemahaman yang baik tentang rasio keuangan merupakan kunci keberhasilan bagi para manajer, khususnya dalam industri perhotelan. Rasio keuangan, seperti likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas, memberikan pandangan yang mendalam tentang kinerja keuangan suatu perusahaan.
Dengan pemahaman yang tepat tentang rasio keuangan, manajer dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta membuat keputusan yang lebih tepat guna mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan mereka. Berikut ini adlaah beberapa rasio penting yang wajib difahami oleh seorang manajer atau bisnis owner.
Rasio Likuiditas
Adalah salah satu rasio yang penting untuk dievaluasi dalam industri perhotelan. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka pendek. Dengan menghitung rasio likuiditas, seperti rasio lancar, manajer dapat menilai seberapa likuid perusahaan mereka dan sejauh mana perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangan dalam waktu singkat.
Rasio Leverage
Ini juga merupakan rasio yang vital dalam industri
perhotelan. Rasio leverage mengukur seberapa besar perusahaan bergantung pada
utang untuk mendanai operasinya. Dengan memperhatikan rasio leverage, seperti
rasio utang terhadap ekuitas, manajer dapat mengevaluasi tingkat risiko
keuangan perusahaan akibat beban utang yang tinggi. Ada dua jenis Rasio
Leverage yang penting dipahami.
- Debt
Ratio
Rasio Utang = Total Utang / Total
Aset Ini menunjukkan proporsi dari aset perusahaan yang didanai oleh utang.
Idealnya, hasilnya seharusnya lebih rendah dari satu. Perusahaan di industri
perhotelan cenderung memiliki jumlah hutang yang tinggi karena mereka
memerlukan banyak aset jangka panjang, seperti bangunan dan peralatan, untuk
menjalankan bisnis mereka.
- Debt
To Equity Ratio
Rasio Utang Terhadap Ekuitas =
Total Utang / Total Ekuitas Pemilik ini menunjukkan seberapa besar hutang yang
dimiliki perusahaan relatif terhadap dana yang terkumpul melalui ekuitas
pemiliknya.
Idealnya, hasilnya seharusnya
antara 0.5 dan 1.5. Karena ekuitas tidak pernah perlu dibayar kembali, itu
dianggap sebagai bentuk pembiayaan yang kurang berisiko dibandingkan dengan
utang. Di industri hotel dan resor, biasanya telah mencapai rasio ideal antara
0.5 dan 1.5 selama 10 tahun terakhir.
Rasio ini adalah rasio yang penting dalam mengukur efisiensi
perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Dengan
menghitung rasio aktivitas, seperti rasio putaran aset, manajer dapat
mengetahui seberapa efisien aset operasional perusahaan digunakan untuk
menghasilkan pendapatan dalam industri perhotelan.
Setiap industri memiliki rasio aktivitas spesifiknya sendiri untuk lebih memahami seberapa efisien perusahaan dalam industri tersebut menggunakan aset mereka. Dua rasio kunci adalah sebagai berikut:
1. Paid Occupancy = Paid Rooms Occupied / Room Available
Untuk hotel, rasio ini mengukur seberapa penuh hotel pada suatu waktu tertentu. Sebagian besar hotel bertujuan untuk okupansi setidaknya 80%.
2. Daily Seatas Turnover = Jumlah Event yang Ditempatkan Per Hari / Jumlah Meja
Adalah tingkat perputaran tamu yang menempati table.Untuk restoran, ini mengukur berapa banyak tamu yang dapat ditempatkan restoran per hari. Angka yang lebih tinggi berarti efisiensi yang lebih besar dengan lebih banyak pemesanan dan putaran pengunjung yang lebih tinggi. Rasio ini dipengaruhi oleh jenis restoran, karena makanan cepat saji atau santai biasanya memiliki putaran yang jauh lebih tinggi daripada fine dining.
Rasio Profitabilitas
Rasio ini juga tidak boleh diabaikan dalam
evaluasi kinerja keuangan perusahaan perhotelan. Rasio profitabilitas mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari operasinya. Dengan
memperhitungkan rasio profitabilitas, seperti laba bersih terhadap penjualan,
manajer dapat menilai efisien
Setiap investor ingin tahu apakah investasinya akan menguntungkan. Berikut adalah rasio profitabilitas utama yang digunakan dalam industri perhotelan ketika menilai apakah suatu perusahaan layak untuk diinvestasika. Beberapa profit margin yang sangat penting dipahami adalah:
1.Profit Margin.
Margin Laba = Net
Income/Total Revenue
Ini adalah ukuran profitabilitas standar untuk semua
industri. Untuk hotel, margin laba yang baik adalah sekitar 10% sedangkan untuk
restoran sekitar 5%. Hotel memerlukan margin yang lebih tinggi karena cenderung
memiliki biaya tetap yang lebih tinggi. Restoran biasanya lebih fokus pada
omset daripada hotel. Laba bersih berarti penjualan dikurangi dengan biaya
barang terjual, biaya umum, pajak, dan bunga.
2.Gross Profit Margin.
Margin Laba Kotor = (Sales
- COGS) /Sales
Ini adalah jumlah laba yang diperoleh per rupiah atau dollar
dari total penjualan atau, dengan kata lain, jumlah laba sebagai persentase
dari total penjualan perusahaan. Untuk hotel, ini seharusnya sekitar 80% karena
sebagian besar biaya bersifat tetap. Untuk restoran, biaya makanan dapat
bervariasi, sehingga margin laba kotor bisa berkisar dari 30% untuk restoran
fine dining hingga 80% untuk restoran makanan cepat saji.
Operating Ratio
Rasio-rasio ini memberi tahu seberapa efisien bisnis dijalankan. Sebuah bisnis dengan margin keuntungan tinggi tetapi rasio operasi rendah, misalnya, bisa dengan mudah ditingkatkan. Rasio-rasio operasi yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1.
Labor cost.
Biaya Tenaga Kerja = Total Biaya Tenaga Kerja / Total
Pendapatan
Rasio ini mengevaluasi seberapa efisien sebuah perusahaan memanfaatkan pekerjanya. Untuk hotel, rasio ini seharusnya sekitar 25%, dan sekitar 35% untuk restoran (lebih rendah untuk restoran cepat saji).
2. Revenue Per Room or Table = Total Revenue / Number of
Rooms or Tables
Yaitu Pendapatan Per Kamar atau Meja = Total Pendapatan / Jumlah Kamar atau MejaTidak perlu dijelaskan bahwa semakin tinggi semakin baik. Angka ini akan bergantung pada tipe hotel dan restoran yang dioperasikan.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa pemahaman yang mendalam tentang rasio keuangan merupakan kunci sukses bagi manajer dalam industri perhotelan. Dengan menganalisis rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas dan operasional rasio secara komprehensif,owner dapat membuat keputusan yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan mereka.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan pemahaman yang baik tentang rasio keuangan guna meraih kesuksesan dalam bisnis manajer di industri perhotelan. Untuk bisnis yang lebih cepat mencapai tujuan, berkonsultasilah selalu dengan ahli dan konsultan yang berpengalaman di bidangnya. (*)