Ilustrasi Proses Interview (photo:freepik.com) |
HC-Dalam industri perhotelan, kualitas layanan
adalah segalanya. Oleh karena itu, banyak hotel menetapkan standar penerimaan
yang tinggi untuk kompetensi karyawan. Namun, ada sebuah fenomena yang cukup
mengkhawatirkan: meskipun hotel tersebut berusaha mendapatkan karyawan
berkualitas, mereka mengalami tingkat turnover yang sangat tinggi. Menurut
Roseman (1981) jika tingkat turnover tahunan melebihi 10% maka dikatagorikan
pada level tinggi Apa yang sebenarnya
terjadi di balik angka-angka ini? Mari kita telusuri lebih dalam masalah ini.
Standar Tinggi, Retensi Rendah
Sebagai contoh, hotel XYZ telah dikenal memiliki proses
rekrutmen yang sangat selektif. Mereka menerapkan standar tinggi dalam setiap
tahap, mulai dari wawancara hingga uji kompetensi untuk memastikan bahwa setiap
karyawan yang diterima tidak hanya memiliki keterampilan yang diperlukan,
tetapi juga sikap yang sesuai dengan budaya layanan mereka.
Namun, meskipun proses ini menghasilkan karyawan yang sangat kompeten, hotel ini seringkali mengalami turnover karyawan yang tinggi. Banyak karyawan yang resign dalam waktu kurang dari satu tahun setelah bergabung. Mengapa ini bisa terjadi?
Penyebab Turnover yang Tinggi
1. Tekanan Kinerja yang Tinggi
Standar yang tinggi dapat menciptakan lingkungan kerja yang
penuh tekanan. Karyawan yang merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi yang
ditetapkan dapat menjadi tidak puas, merasa stres, dan akhirnya memilih untuk
keluar.
2. Kurangnya Dukungan dan Pengembangan
Meskipun karyawan memiliki keterampilan yang diakui,
kurangnya dukungan dan kesempatan untuk pengembangan karier dapat membuat
mereka merasa stagnan. Staf yang merasa tidak berkembang cenderung mencari
peluang lain yang lebih baik.
3. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Industri perhotelan seringkali dikenal dengan jam kerja yang
Panjang, fluktuatif dan memiliki budaya polychronic,di mana karyawan harus siap
menjalankan berbagai tugas dalam satuan blok waktu yang hampir bersamaan. Karyawan muda-sebut saja Gen Millenial dan Z-
yang menginginkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi mungkin
merasa tertekan dan memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar industri
perhotelan.
Solusi untuk Masalah Turnover
Sebelum hotel ini terjebak dalam siklus rekrutmen dan
pengunduran diri karyawan yang terus-menerus, penting bagi mereka untuk
mempertimbangkan beberapa langkah strategis:
1. Membangun Budaya Dukungan
Menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung
dapat mengurangi tekanan. Pelatihan manajemen yang berfokus pada kepemimpinan
empati dapat membantu meningkatkan atmosfer kerja.
2. Menawarkan Kesempatan Pengembangan
Program pelatihan dan pengembangan karier yang jelas dapat
memberikan motivasi bagi karyawan untuk tetap bertahan. Dengan menawarkan
keterampilan dan pengetahuan baru, hotel dapat menunjukkan bahwa mereka
berinvestasi dalam masa depan karyawan.
3. Menetapkan KPI yang konsisten Untuk Penilaian Kinerja
Dalam upaya meningkatkan retensi karyawan dan produktivitas di industri perhotelan, manajemen harus konsisten menerapkan Key Performance Indicators (KPI) sebagai alat untuk penilaian kinerja. Dengan menetapkan KPI yang jelas, manajemen dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada karyawan, sekaligus menciptakan sistem penghargaan dan sanksi yang adil.
Hal ini tidak hanya mendorong karyawan untuk mencapai
standar yang diharapkan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk
berkembang dalam karir mereka. Dengan memberikan jalur yang jelas untuk
kemajuan karir, karyawan akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk tetap
bertahan, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat turnover dan
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada tamu.
Ketika hotel menetapkan standar tinggi dalam rekrutmen,
mereka tidak hanya mencari karyawan yang memiliki keterampilan, tetapi juga
menciptakan ekspektasi yang bisa menjadi beban. Hotel yang ingin mempertahankan
karyawan berbakat mereka harus berfokus tidak hanya pada proses rekrutmen,
tetapi juga pada menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memuaskan.
Hanya dengan cara ini, mereka dapat menemukan keseimbangan antara mencari
kompetensi tinggi dan menjaga retensi karyawan yang stabil.
Dengan perubahan yang tepat, hotel dapat mengurangi tingkat
turnover dan pada akhirnya meningkatkan kualitas layanan, yang merupakan tujuan
utama dari industri perhotelan. Bagi Hotel XYZ
dan banyak lainnya yang dalam situasi yang sama, saatnya untuk
bertransformasi (*)