Harmoni di Dunia Perhotelan: Kiat Menghindari Konflik Antara GM dan Owner Hotel

Hospitama
0

 

Ilustrasi SItuasi Emosional (source:pexels.com)

HC-Dalam industri perhotelan, hubungan antara General Manager (GM) dan owner hotel sangat penting untuk kesuksesan operasional. Namun, seringkali perbedaan pandangan antara keduanya dapat menimbulkan konflik yang merugikan. Untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan lingkungan kerja yang positif, berikut adalah beberapa kiat untuk menghindari konflik antara GM dan owner hotel.

 

1. Jalin Komunikasi yang Efektif

Kunci utama dalam mencegah konflik adalah komunikasi yang baik. GM dan owner harus memiliki saluran komunikasi yang terbuka dan transparan. Rencanakan pertemuan reguler untuk membahas progres, tantangan, serta harapan dari kedua belah pihak. Dengan berbagi informasi secara rutin, akan lebih mudah untuk menyelaraskan visi dan tujuan.

 

2. Pahami Harapan Masing-Masing

Sebelum memulai hubungan kerja, penting bagi GM untuk memahami harapan owner dan sebaliknya. Apa yang menjadi prioritas owner? Apakah mereka lebih fokus pada profitabilitas jangka panjang atau kepuasan tamu? Dengan mengetahui apa yang diinginkan masing-masing pihak, GM dapat lebih memahami pandangan owner dan merumuskan strategi yang sesuai.

 

3. Tetap Proaktif dan Solutif

Daripada hanya menunggu perintah atau arahan, GM sebaiknya bersikap proaktif dalam menyelesaikan masalah. Apabila sebuah isu muncul, ambil inisiatif untuk mengidentifikasi solusi yang mungkin dan presentasikan opsi-opsi tersebut dalam pertemuan. Dengan pendekatan yang solutif, kedua belah pihak akan merasa lebih nyaman dan percaya satu sama lain.

 

 4. Beradaptasi dengan Perubahan 

Industri perhotelan terus berubah, dan adaptabilitas menjadi kunci untuk menghindari konflik. GM perlu bersiap diri menghadapi perubahan, baik itu dalam strategi operasional, teknologi, atau tren pasar. Ketika owner mengenakan tuntutan baru atau menginginkan perubahan, GM harus tetap fleksibel dan siap untuk beradaptasi. Hal ini menunjukkan komitmen pada kesuksesan bersama.

 

5. Jika Perlu, Libatkan Pihak Ketiga

Kadang-kadang, pandangan subjektif atau emosi dapat memicu konflik antara GM dan owner. Jika situasinya menjadi tegang, pertimbangkan untuk melibatkan pihak ketiga, seperti konsultan atau mediator, yang dapat memberikan perspektif objektif. Pihak ketiga dapat membantu menjembatani kesalahpahaman dan mengarahkan diskusi ke jalur yang lebih produktif.

 

6. Hargai Peran Masing-Masing 

Penting untuk menghargai peran dan kontribusi masing-masing pihak. GM adalah pengelola operasional sehari-hari, sementara owner berfokus pada aspek bisnis jangka panjang. Dengan mengakui nilai yang dibawa oleh masing-masing, akan terbentuk rasa saling menghormati yang mengurangi potensi konflik.

 

Menghindari konflik antara GM dan owner hotel adalah proses yang memerlukan usaha dari kedua belah pihak. Dengan menerapkan kiat-kiat di atas—rukungan komunikasi yang efektif, pemahaman terhadap harapan masing-masing, sikap proaktif, kemampuan beradaptasi, melibatkan pihak ketiga jika perlu, dan menghargai peran masing-masing—relasi yang harmonis dapat terbangun. 


Hubungan yang kuat antara GM dan owner tidak hanya akan mempermudah operasional hotel tetapi juga berkontribusi pada kesuksesan bisnis secara keseluruhan(KI)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)