Ilustrasi Manager dan team (source:freepik.ai) |
HC-Dalam industri hospitality yang dinamis, pencapaian target merupakan hal yang krusial. Para Director of Sales (DOS) atau General Manager (GM) dihadapkan pada tekanan untuk memenuhi berbagai KPI (Key Performance Indicators) yang ditetapkan.
Namun, di balik pencapaian angka-angka tersebut, muncul
fenomena menarik yang sering kali terabaikan: bagaimana pendekatan kepemimpinan
mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan tim dalam jangka Panjang?
Dua Tipe Pemimpin: Toxic Leader dan Constructive Leader
Mari kita lihat dua tipe pemimpin yang berbeda dalam konteks mencapai target ini
ToxicLeader
Tipe pemimpin ini
sering kali memaksakan pencapaian target dengan cara yang agresif dan tidak
peduli terhadap dampak emosional dan psikologis tim. Mungkin saja dia berhasil
mencapai target kuartalan, namun biaya yang dikeluarkan bisa sangat tinggi.
Dinamika tim terganggu, komunikasi menjadi terbatas, dan kreativitas karyawan
menurun.
Dalam jangka panjang, ini menghasilkan turnover yang tinggi
dan pengurangan moral tim, yang pada gilirannya berdampak negatif pada kualitas
layanan dan kepuasan tamu.
Constructive Leader
Di sisi lain, kita
memiliki pemimpin yang memahami pentingnya membangun tim yang solid. Meskipun
mungkin gagal mencapai target dalam waktu tertentu, dia memiliki rekam jejak
yang terbukti dalam mengembangkan kemampuan dan potensi anggota timnya.
Pendekatan ini
menciptakan suasana kerja yang positif, memotivasi staf untuk berinovasi, dan
meningkatkan loyalitas karyawan. Dalam jangka panjang, hasilnya bisa jauh lebih
menguntungkan—peningkatan produktivitas, inovasi layanan, dan kepuasan tamu
yang lebih baik.
Dampak Jangka Panjang: Keseimbangan Antara Target dan Engagement
Tim
Dalam industri hospitality, di mana pelayanan yang prima
adalah kunci keberhasilan, keseimbangan antara pencapaian target dan menjaga engagement
tim harus menjadi prioritas. Penting bagi DOS atau GM untuk menyadari bahwa
hasil yang berkelanjutan berasal dari tim yang sehat dan termotivasi.
1.Investasi dalam Pengembangan
Para pemimpin yang baik berinvestasi dalam pelatihan dan
pengembangan keterampilan karyawan, memberikan mereka alat yang dibutuhkan
untuk mencapai target dengan cara yang sehat.
2.Budaya Kerja Positif:
Membangun budaya kerja yang positif memungkinkan tim untuk
merasa dihargai dan berkontribusi lebih besar. Ketika tim merasa didukung,
mereka cenderung berusaha lebih keras untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3.Mengukur Keberhasilan Secara Holistik
Keberhasilan tidak hanya diukur dari angka penjualan atau
tingkat okupansi, tetapi juga dari tingkat kepuasan karyawan dan retensi staf.
Dalam kerangka kerja dua metrik, pemimpin yang mementingakan kesejahteraan tim
akan lebih mudah untuk mencapai hasil jangka panjang yang diinginkan.
Dalam dunia hospitality, pencapaian target memang penting,
tetapi bagaimana cara kita mencapainya tidak kalah signifikan.
Pemimpin harus mampu memilih antara menyusun strategi yang
mengedepankan keberhasilan jangka pendek atau mengembangkan tim untuk
menciptakan keberhasilan jangka panjang.
Dengan memilih pendekatan yang lebih mendukung, industri
hospitality dapat menghasilkan bukan hanya angka yang mengesankan, tetapi juga
tim yang bertahan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Keberhasilan yang
sesungguhnya adalah ketika tim dan pemimpin berkembang bersama menuju tujuan
yang sama (*)