Suasana senja di sudut kota tua yang menarik (source:freepik.ai) |
HC-Dalam era yang semakin kompetitif ini, kota-kota di seluruh dunia berlomba-lomba untuk menarik wisatawan internasional dan meningkatkan ekonomi lokal melalui pariwisata.
Namun, banyak kota masih terjebak dalam pola pikir jangka pendek yang hanya berfokus pada anggaran sementara, meskipun potensi wisata di daerah tersebut sangat besar.
Salah satu
solusi yang efektif adalah citybranding yaitu upaya untuk memperbaiki
citra dan identitas kota agar lebih menarik bagi wisatawan.
Mengapa Citybranding Penting?
Citybranding bukan hanya tentang mempromosikan kota, tetapi juga tentang menciptakan identitas yang kuat dan berkelanjutan.
Menurut Simon Anholt, seorang nation brand expert, citybranding adalah strategi untuk menciptakan dan mengelola persepsi publik terhadap suatu kota melalui penggunaan berbagai elemen pemasaran, komunikasi, dan kebijakan yang terintegrasi. Anholt menekankan bahwa citybranding harus mencerminkan keunikan dan keunggulan kompetitif kota tersebut.
Sonia Jojic, seorang pakar di bidang pariwisata menyatakan jika citybranding membantu meningkatkan status suatu tempat sebagai destinasi wisata, tempat tinggal, atau lokasi bisnis.Dengan Citybranding, kota dapat membangun citra yang lebih positif dan menarik bagi wisatawan.
Strategi Citybranding yang Efektif
- Pengembangan Identitas Kota: Mengidentifikasi dan mempromosikan karakteristik unik kota, seperti sejarah, budaya, dan atraksi wisata.
- Kolaborasi Antar Sektor: Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan strategi branding yang komprehensif.
- Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi untuk memperluas jangkauan promosi dan meningkatkan pengalaman wisatawan.
- Pengelolaan Citra Negatif: Mengatasi stigma dan ulasan buruk dengan transparansi dan komunikasi yang efektif.
Contoh Sukses Citybranding di Indonesia
Di Indonesia, kota Yogyakarta telah berhasil menerapkan
Citybranding yang efektif. Dengan slogan “Jogja Istimewa,"
Yogyakarta mempromosikan kekayaan budayanya, sejarah, serta keramahan
masyarakatnya. Langkah ini telah meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung
dan memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi wisata budaya terkemuka di
Indonesia.
Contoh Sukses Citybranding di Luar Negeri
Kota Barcelona, Spanyol, adalah contoh sukses lainnya.
Barcelona menggunakan keindahan arsitektur, budaya, dan sejarahnya untuk mempromosikan
diri sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia. Begitu pula
Melbourne di Australia, yang menggabungkan keanekaragaman budaya dan kehidupan
malamnya yang dinamis dalam strategi Citybranding-nya.
Rekomendasi untuk Stakeholder daerah
Para stakeholder di daerah perlu memahami dengan baik manfaat jangka
panjang dari investasi dalam city branding. Seringkali terjebak dalam
implementasi program pariwisata jangka pendek yang hanya bersifat seremonial, tanpa adanya
keberlanjutan atau dampak yang signifikan di masa depan. Oleh karena itu,
dibutuhkan pendekatan strategis yang mencakup perencanaan jangka panjang,
kolaborasi lintas sektor, dan pemanfaatan teknologi.
Membangun Kesadaran Pariwisata yang Lurus
Pemerintah daerah juga harus membangun kesadaran tentang
pentingnya pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Hal
ini termasuk menjaga kebersihan destinasi wisata, melestarikan budaya lokal,
dan memberikan pengalaman wisata yang autentik bagi pengunjung. Pengelolaan
yang baik akan menghasilkan ulasan positif dan citra yang baik di mata
wisatawan.
Memaksimalkan Potensi Wisata Lokal
Selain itu, pemerintah daerah harus berfokus pada
maksimalisasi potensi wisata lokal yang sering kali terabaikan. Dengan menggali
lebih dalam keunikan lokal dan mempromosikannya secara efektif, kota-kota dapat
menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan
bagi daerah.
Citybranding adalah alat yang sangat efektif untuk mengembangkan pariwisata di suatu kota. Dengan pendekatan jangka panjang dan strategi yang tepat, kota-kota dapat meningkatkan citra mereka, menarik lebih banyak wisatawan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Oleh
karena itu, pengambil kebijakan pariwisata di daerah harus mempertimbangkan
untuk mengadopsi konsep citybranding sebagai bagian dari strategi pengembangan
pariwisata mereka(ID)