Ilustrasi Toxic Office (source:freepik.ai) |
HC-Industri perhotelan dan restoran adalah salah satu sektor yang paling dinamis dan menantang. Dalam lingkungan yang serba cepat ini, seringkali kita mendengar berita mengenai karyawan yang tiba-tiba keluar dari perusahaan tanpa memberikan alasan yang jelas.
Meskipun secara aturan sudah ditentukan syarat pengunduran diri,tetap saja hal demikian terjadi,apalagi pada saat-saat kondisi bisnis sedang peak dan membutuhkan tenaga extra tim.
Fenomena ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi operasi
bisnis, meningkatkan biaya rekrutmen, dan mengganggu kualitas layanan.
Penyebab Karyawan Mudah Keluar Dalam Industri Perhotelan
dan Restoran
1. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung
Lingkungan kerja yang toxic atau tidak mendukung sering kali
menjadi penyebab utama karyawan memilih untuk pergi.
Dalam industri ini, stres tinggi akibat jam kerja yang
panjang dan tekanan untuk memenuhi target dapat menciptakan suasana yang tidak
nyaman. Jika karyawan merasa tidak dihargai atau terisolasi, mereka lebih
cenderung mengambil keputusan untuk meninggalkan pekerjaan mereka.
2. Kurangnya Kesempatan untuk Berkembang
Karyawan di sektor perhotelan dan restoran biasanya mencari
peluang untuk berkembang dan belajar. Jika perusahaan tidak menawarkan
pelatihan dan pengembangan karir yang memadai, karyawan merasa stagnan dan
tidak termotivasi. Ketika mereka melihat kesempatan di tempat lain yang
menawarkan perkembangan karir yang lebih baik, mereka tidak ragu untuk
berpindah.
3. Manajemen yang Buruk
Kepemimpinan yang lemah dapat berkontribusi besar terhadap
tingkat turnover karyawan. Manajer yang tidak mampu memotivasi tim, tidak
memberikan umpan balik yang konstruktif, atau tidak mendengarkan keluhan
karyawan akan kehilangan kepercayaan dari staf mereka.
Ketika karyawan merasa hubungan mereka dengan manajer buruk,
mereka cenderung mencari tempat kerja lain yang lebih baik.
4. Kompetisi yang Ketat
Industri perhotelan dan restoran sangat kompetitif.
Banyaknya pilihan pekerjaan dalam industri ini memberi karyawan kesempatan
untuk berpindah tempat dengan mudah.
Jika karyawan menemukan pekerjaan baru dengan gaji yang
lebih tinggi, tunjangan yang lebih baik, atau lingkungan kerja yang lebih
menarik, mereka tidak ragu untuk mengambil langkah tersebut.
5. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan yang Tidak Memadai
Pekerja di industri ini sering kali bekerja dalam shift yang tidak teratur, membuat sulit bagi mereka untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Ketika tuntutan pekerjaan mengganggu kehidupan
pribadi karyawan, mereka mungkin memilih untuk keluar demi mencari pekerjaan
yang lebih memberi fleksibilitas.
Saran dan Rekomendasi Manajemen
Penting bagi manajemen untuk menciptakan suasana kerja yang
positif, di mana karyawan merasa dihargai dan didengar. Pertimbangkan untuk
menerapkan program penghargaan atau melakukan survei secara berkala untuk
memahami perasaan karyawan terhadap lingkungan kerja mereka.
2. Menawarkan
Pelatihan dan Pengembangan
Menawarkan pelatihan yang relevan dan kesempatan untuk berkembang dapat meningkatkan loyalitas karyawan. Manajemen harus berinvestasi dalam program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan membantu mereka mencapai tujuan karir mereka.
3. Meningkatkan Kepemimpinan dan Manajemen
Mengembangkan keterampilan manajerial dan kepemimpinan di kalangan manajer sangat penting. Manajer yang efektif dapat membangun hubungan yang kuat dengan tim mereka dan menciptakan suasana kerja yang produktif. Pertimbangkan untuk memberikan pelatihan bagi manajer dalam hal komunikasi dan kepemimpinan.
Para leader di level top management atau middle management harus dapat mengevaluasi pendekatan gaya kepemimpinan yang dia gunakan dalam memimpin team selama ini. Apakah gaya kepemimpinan yang selama ini digunakan merupakan model otokratik,demokratik,leissex-faire atau fasilitator,transaksional atau transformasional.Semua memiliki implikasi terhadap jalannya organisasi.
4. Menyediakan Insentif dan Tunjangan yang Kompetitif
Untuk menarik dan mempertahankan bakat, perusahaan harus
menawarkan paket gaji dan tunjangan yang kompetitif. Tunjangan yang baik,
seperti asuransi kesehatan, liburan tambahan, atau program kesejahteraan, dapat
meningkatkan kepuasan karyawan.
5. Mendorong Keseimbangan Kerja dan Kehidupan
Fleksibilitas dalam jadwal kerja dapat membantu karyawan
menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Pertimbangkan untuk memberikan opsi kerja yang lebih fleksibel, seperti jadwal
shift yang dapat dipilih oleh karyawan.
Peter Drucker, seorang pakar manajemen terkenal, mengatakan,
"Karyawan tidak hanya bekerja untuk memperoleh uang; mereka bekerja
untuk mendapatkan pengakuan, untuk ditransformasi dan untuk berkembang."
Tingginya turnover karyawan di industri perhotelan dan
restoran menjadi tantangan serius yang dapat merugikan produktivitas dan
kualitas layanan.
Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan karyawan
mengundurkan diri secara mendadak, manajemen dapat mengambil langkah proaktif sebelum terlambat untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, sehingga dapat
mempertahankan talenta dan memastikan keberhasilan jangka panjang bisnis(*)