Salah Kaprah yang Umum: Membedakan Chef dan Juru Masak dalam Dunia Kuliner Profesional

Hospitama
0

 

Ilustrasi Executive Chef (source:freepik.com)

HC-Di era pertumbuhan bisnis F&B yang semakin terasa, istilah "chef" semakin sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan hal  yang  sering kali terdengar adalah soal penyebutan kata “chef” disamakan dengan "juru masak" oleh masyarakat umum. 

 

Fenomena ini mencerminkan kesalahpahaman yang mendalam  dalam masyarakat awam bahkan oleh para pelaku bisnis F&B mengenai peran dan tanggung jawab yang sebenarnya dimiliki oleh seorang chef di industri makanan dan minuman (F&B).

Meskipun banyak orang menganggap chef hanya sebagai seseorang yang dapat memasak, kenyataannya, menjadi seorang chef adalah sebuah profesi yang melibatkan pengetahuan yang luas, keterampilan manajerial, dan kemampuan seni kuliner yang tinggi.

Fenomena dan Ekspektasi yang Salah Kaprah

Ketidakpahaman ini membawa dampak yang signifikan, baik bagi individu yang bercita-cita menjadi chef maupun bagi industri kuliner secara keseluruhan. Dengan menyebut juru masak sebagai chef, secara tidak langsung mereduksi nilai profesionalisme yang melekat pada pekerjaan seorang chef. 


Sementara seorang juru masak mungkin hanya memiliki keterampilan dasar dalam menyiapkan makanan, sedangkan seorang chef harus memiliki berbagai tingkat keahlian yang jauh lebih mendalam dan tanggungjawab manajerial serta leadership yang kuat.

 

Urutan Jabatan dalam Dapur Profesional

Dunia dapur profesional memiliki hierarki yang jelas, dengan setiap jabatan membawa tanggung jawab dan keahlian yang berbeda. Berikut adalah urutan jabatan dalam dapur, mulai dari entry level hingga puncak:

 

1. Commis 

Sebagai posisi terendah dalam hierarki dapur profesional, commis berperan sebagai chef pemula yang sedang belajar dan berlatih di berbagai area dapur, mereka membantu persiapan bahan makanan, melakukan tugas-tugas dasar, dan mendukung chef yang lebih senior, dengan tanggung jawab menjaga kebersihan area kerja dan mengikuti prosedur keamanan makanan.

 

2. Cook 2 (Line Cook)

Berfokus pada penyajian hidangan, melaksanakan resep dan instruksi dari Chef de Partie, serta bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan memasak makanan sesuai dengan standar resep, mereka juga mengelola area kerja di stasiun memasak tertentu dan bekerja sama dengan anggota tim lainnya untuk memastikan pengaturan yang efisien.

 

3. Cook 1 (Senior Line Cook)

 Sebagai posisi yang lebih senior dari Cook 2, memiliki lebih banyak pengalaman dan tanggung jawab, mereka mengawasi Cook 2 dan memastikan bahwa semua hidangan yang disajikan memenuhi standar kualitas, dengan tanggung jawab membimbing, melatih, dan mengawasi Cook 2, serta menjaga kebersihan dan keteraturan stasiun memasak.

 

4. Chef de Partie

 Bertanggung jawab atas satu bagian tertentu dari dapur, seperti bagian panas, dingin, atau pastry, mereka mengelola tim di bagian tersebut dan melatih Commis Chef serta Cook 1 dan 2, serta berkolaborasi dengan bagian lain untuk menjamin konsistensi kualitas makanan, mereka juga mengembangkan menu dan mengatur persediaan bahan baku.

 

5. Sous Chef

Berfungsi sebagai tangan kanan bagi Executive Chef, memainkan peran penting dalam menjalankan operasi dapur sehari-hari dan membantu mengelola tim kuliner, dengan tanggung jawab memimpin dapur saat Executive Chef tidak ada, mengawasi persiapan makanan, serta mengelola inventaris dan pemesanan bahan makanan.

 

6. Pastry Chef

 Spesialis dalam membuat roti, kue, dan makanan penutup, memiliki keahlian khusus dalam teknik pastry, serta bertanggung jawab untuk mengembangkan resep dan menciptakan menu berbasis pastry, menjaga kualitas dan presentasi semua makanan penutup, serta bekerja sama dengan tim dapur lainnya untuk memastikan makanan disajikan dengan lancar.

 

7. Chef de Cuisine (Executive Chef)

Sebagai pemimpin tertinggi di dapur, bertanggung jawab atas semua aspek operasional, menetapkan visi kuliner dan memastikan bahwa setiap anggota tim berkontribusi mencapai tujuan tersebut, mereka mengembangkan menu yang kreatif dan sesuai dengan tren kuliner, mengelola anggaran, serta merekrut dan melatih staf dapur.


Dengan memasuki setiap tingkatan jabatan ini, seorang chef tidak hanya meningkatkan keterampilan memasaknya tetapi juga kemampuannya dalam manajemen dan kepemimpinan.

 

Pentingnya Manajemen  Memahami Peran Setiap Chef dalam Sistem Rekrutmen

Pemahaman mengenai pembagian tanggung jawab dalam dapur profesional, termasuk peran seperti entremetier dan poissonier, sangat penting dalam proses seleksi dan rekrutmen yang dilakukan oleh manajemen hotel atau restoran.

 

Dengan mengetahui kompetensi khusus yang diperlukan untuk setiap posisi, manajemen dapat lebih tepat dalam memilih sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan dapur.

 

Misalnya, jika hotel atau  sebuah restoran ingin mengembangkan menu seafood yang inovatif, mereka perlu merekrut seorang poissonier yang tidak hanya memiliki keterampilan teknik memasak seafood, tetapi juga pengetahuan tentang berbagai jenis ikan dan metode penyimpanan yang tepat. Demikian juga, untuk menu sayuran yang beragam, pemilihan seorang entremetier yang berpengalaman dalam menyiapkan berbagai hidangan berbasis sayuran akan sangat krusial.

 

Dalam beberapa contoh kasus rekrutment di kitchen hotel atau restoran, alih-alih membutuhkan seorang Executive Chef, ternyata yang melamar baru memiliki latar belakang Line Cook dan pada akhirnya diterima karena dianggapnya dia adalah orang yang tepat dibutuhkan  namun apa yang terjadi selanjutnya? 


Hal ini mungkin karena perusahaan memiliki budget salary yang terbatas,atau ketidakfahaman  recruitment manager terhadap job description atas hirarki dan posisi yang dibutuhkan. Fenomena ini   jelas menunjukkan betapa pentingnya pemahaman mengenai keterampilan dan pengalaman yang relevan dalam posisi kepemimpinan dapur industri kuliner profesional.

 

Dengan pendekatan rekrutmen yang berbasis kompetensi ini, manajemen dapat memastikan bahwa setiap posisi di dapur tidak hanya terisi, tetapi juga mampu berkontribusi secara maksimal terhadap tujuan kuliner dan kualitas keseluruhan dari restoran atau hotel tersebut serta peningkatan revenue stream bisnis.


Memahami struktur organisasi dapur profesional sangat penting dalam proses rekrutmen, karena setiap posisi, dari Commis Chef hingga  Chef de Cuisine memiliki peran dan tanggung jawab yang unik, yang berkontribusi pada keberhasilan keseluruhan tim kuliner.

 

Dengan pengetahuan ini, Anda-para excomm- dapat lebih mudah menentukan kualifikasi dan keterampilan yang diperlukan untuk setiap posisi sesuai dengan model hotel atau restaurant Anda, sehingga pengaturan tim dapur yang tepat tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasi,mendongkrak penjualan tetapi juga meningkatkan pengalaman tamu melalui hidangan berkualitas tinggi yang disajikan.Inilah point spirit industri hospitality dan  culinary(*)

 

 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)