Rahasia Sukses Jual Kamar di Platform OTA : Hindari Biaya Tersembunyi & Raih Untung Maksimal!

Hospitama
0

 

Tim E-Commerce (photo: freepik)

HC-Pemilik properti sering terkejut ketika pertama kali menerima laporan keuangan dari platform OTA seperti Traveloka, Agoda, atau Tiket.com"Kok pendapatannya lebih kecil dari harga kamar yang saya pasang?" pertanyaan ini kerap muncul karena kurangnya pemahaman tentang struktur biaya dan komisi yang berlaku. Sebelum menjalin kemitraan, sangat penting untuk memahami semua komponen biaya agar bisa mengatur strategi harga dengan tepat.

 

Komisi transaksi menjadi pengeluaran terbesar yang wajib diperhitungkan. Platform OTA umumnya mengambil 15-30% dari harga kamar sebagai biaya jasa. Artinya, jika Anda menjual kamar seharga Rp 500.000, Anda hanya akan menerima sekitar Rp 350.000-Rp 425.000. Besaran komisi ini bisa dinegosiasikan terutama jika properti Anda memiliki okupansi tinggi atau termasuk kategori unik.

 

Selain komisi, masih ada biaya tersembunyi lain yang perlu diwaspadai. Beberapa platform mengenakan biaya pendaftaran awalbiaya bulanan untuk fitur premium, hingga potongan pembatalan jika tamu membatalkan booking. Jangan lupa juga dengan biaya payment gateway sebesar 2-3% untuk setiap transaksi digital. Dengan menghitung semua biaya ini sejak awal, Anda bisa menentukan harga kamar yang tetap menguntungkan.

 

Meski ada berbagai potongan biaya, kerja sama dengan OTA tetaplah menguntungkan. Jangkauan pasar yang luas menjadi nilai utama, dimana properti Anda bisa dilihat oleh jutaan calon tamu setiap hari. Sistem booking otomatis juga memudahkan operasional sehingga Anda bisa fokus meningkatkan pelayanan. Sebuah hotel boutique di Yogyakarta bahkan berhasil meningkatkan okupansi hingga 80% hanya dalam 4 bulan setelah bergabung dengan dua platform OTA sekaligus.

 

Untuk memaksimalkan keuntungan, pemilik properti perlu menguasai strategi dynamic pricingHarga kamar sebaiknya disesuaikan dengan musim, hari libur, dan bahkan kondisi persaingan di sekitar. Tools seperti PriceMatch bisa membantu memantau harga kompetitor secara real-time. Selain itu, analisis data seperti OKupansi dan ADR (Average Daily Rate) wajib dilakukan secara rutin untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat.

 

Optimasi listing di platform OTA juga tidak kalah penting. Foto profesional bisa meningkatkan konversi pemesanan hingga 50%, sementara deskripsi kamar yang detail dan mengandung keyword strategis akan membantu properti Anda muncul di hasil pencarian. Jangan lupa untuk selalu merespon ulasan tamu dengan cepat, karena reputasi baik di platform OTA sangat mempengaruhi keputusan calon tamu.

 

Kerja sama dengan OTA sebaiknya tidak dilakukan asal-asalan. Pelajari kontrak dengan seksama, termasuk klausul tentang komisi, pembatalan, dan kebijakan lainnya. Jika memungkinkan, negosiasikan terms yang lebih menguntungkan, terutama jika Anda memiliki beberapa properti atau volume pemesanan yang tinggi. Seorang pemilik villa di Bali berhasil menurunkan komisi dari 25% menjadi 18% setelah menunjukkan track record okupansi yang konsisten tinggi.

 

Sudah siap optimalkan penjualan kamar Anda di platform OTA? Jika masih bingung menghitung komisi atau mengatur strategi harga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim ahli kami. Isi formulir kontak di bawah ini untuk mendapatkan analisis potensi properti Anda di berbagai platform OTA. Mari bersama-sama wujudkan bisnis hospitality yang lebih menguntungkan! (*)


#hospitality #konsultanhotel ##horeca

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)